Thursday, 4 October 2018

KESENIAN PULAU SUMBAWA

    Seni merupakan bagian dari hidup manusia, Sebagian besar dari kita pasti pernah mendengar tentang seni, bahkan mungkin kamu merupakan salah satu pelaku seni itu sendiri. Namun sebenarnya apa sih seni itu? Gampangnya, seni itu adalah ekspresi yang memiliki unsur keindahan atau unsur estetik yang dituangkan menjadi suatu bentuk karya yang dapat dinikmati oleh kelima panca indera. Lebih jelasnya, kamu bisa membaca ulasan berikut ini:
    Seni pada awalnya berasal dari bahasa sansekerta, dari kata sani yang berarti ‘pemujaan, persembahan dan pelayanan’. Kata-kata tersebut memiliki kaitan yang cukup erat dengan upacara keagamaan yang biasa disebut dengan ‘kesenian’.
    Padmapusphita berpendapat kalau seni itu asalnya dari bahasa Belanda, yaitu dari kata ‘genie’ yang dalam bahasa latin artinya ‘genius’, bisa dibilang seni adalah kemampuan yang didapat sejak lahir. Namun di Eropa, seni disebut dengan ‘art’ yang dapat diartikan sebagai artivisual dari suatu objek atau benda yang melakukan kegiatan tertentu.
    Seni tak pernah lepas dari budaya di Indonesia. Berbagai daerah di nusantara memiliki ragam budaya yang unik. Mulai dari kerajinan tangan, tari, musik, hingga bela diri. Salah satunya di Pulau Sumbawa, pulau ini terletak di provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Sumbawa adalah pulau yang tidak terlalu besar namun memiliki keunikan dan memiliki bemacam macam seni didalamnya.
    Pulau Sumbawa terkenal sebagai destinasi favorit untuk berselancar. Mungkin masih belum tersohor di mata traveller umum, tapi di kalangan penggemar wisata minat khusus (olahraga selancar), Pulau Sumbawa sangat istimewa. Baik di mata peselancar lokal maupun manca negara, sudah menjajadi magnet. Magnet tersebut terletak di ujung barat dan bagian timur pulau yaitu di Kabupaten Sumbawa Barat (Pantai Maluk, Tropical, Ratung dll) dan di Kabupaten Dompu (Pantai Lakey, Nanga Doro, Jala dll). Pantai Maluk dan Lakey menjadi yang paling terkenal, dikunjungi dan dikelola dengan baik. Selain pantai-pantai “selancar” tersebut, Sumbawa masih punya pantai-pantai indah lainnya yang berombak lebih tenang, tersebar di penjuru pulau. Bukan hanya alam yang indah yang pulau ini miliki namun juga kesian yang bermacam macam didalamnya. Mari kita bahas satu pertsatu tentang kesenian yang ada di pulau Sumbawa:

A. Seni kerajinan tangan 

1)     Kre Alang

Kre Alang adalah hasil kerajinan tenunan khas Sumbawa. Pusat produksinya ada di Desa Poto. Kre’ Alang menjadi ikon daerah Sumbawa besar yang perlu dilestarikan. Kre Alang merupakan hasil kerajinan tenunan berupa kain sarung berukuran lebih kecil dari sarung pada umumnya. Ukurannya setengah dari sarung biasa. Dan bedanya dengan kain tenun lainnya, Kre Alang memiliki motif yang dibuat dengan benang berwarna emas.Ke semuanya berbahan dasar benang, hanya saja dibuatkan motif dan model yang indah dengan menggunakan sesek. Dari segi teknik, pembuatannya dengan sistem gurin (lidi pembatas) . Lidi yang lebih besar pembatas dari bilahan bambu, pembatas dari penahan motif yang satu dengan motif yang lain. Hasil karya budaya Sumbawa yang di dalamnya terdapat ragam hias, menjadi pembeda dengan tenunan sejenis yang ada di daerah lain. Proses pembuatannya memakan waktu yang lumayan lama. Untuk satu Kre Alang bisa memakan waktu dua puluh hari jika setiap hari dikerjakan. Terkadang bisa sampai 1 bulan bahkan lebih jika ada pekerjaan lain yang dikerjakan. Untuk satu buah Kre Alang dijual dengan harga jutaan rupiah.

2)   Kerajinan Pande Besi
Dusun Talowa Desa Batu Bulan adalah tempat bermukimnyan para pandai besi (blacksmith) yang tetap mempertahankan cara tradisional dalam membuat benda-benda tajam kerajinan tangan seperti Berang Belo (parang panjang), pisau (lading), dangko (arit), mata bajak (sarela) cangkul (bingkung) dan berbagai jenis peralatan lainnya. Desa yang di juluki Blinginnya Jerman oleh para wisatawan ini, pada masa pemerintahan Sultan Jalaluddin III (1883-1931) telah dijadikan sebagai pusat pandai besi utama di Tana’ Samawa (Sumbawa). Keterampilan yang dimiliki oleh para pandai besi ini merupakan warisan secara turun temurun dari generasi ke generasi yang tetap bertahan sampai sekarang.
Selain Talwa juga ada yang sebagian masyarakatnya juga menekuni pekerjaan sebagai pandai besi. Tepatnya di Dusun Batu Alang Moyo Hulu yang berjarak sekitar 15 menit dari kota Sumbawa Besar.
Produk barang yang dihasilkan oleh para pandai besi  Talwa maupun Batu Alang sudah tidak diragukan lagi, baik dari segi  kualitas maupun disain. Tak heran dua tempat ini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Samawa (Sumbawa) sebagai tempat pembuatan benda tajam maupun bagi kalangan wisatawan yang setiap minggu mengunjungi tempat ini. “saya selalu membuat parang ataupun barang lainnya di Talowa selain karena kualitasnya bagus, mereka sudah diakui keberadaannya yang merupakan bagian dari perjalanan sejarah Tana’ Samawa” jelas Rasyid salah seorang pelanggan dari Taliwang. Keberadaan Talwa sebagai pusat pandai besi sekaligus tujuan wisata, perlu mendapat penanganan maksimal dari pemerintah sebagai asset daerah yang harus dikembangkan dan dilestarikan yang dapat member dampak positif bagi masyarakat setempat.
3)    Beranyam

Terbuat dari daun pandan yang disilangkan menjadi satu, terbentuklah kerajinan tikar yang indah khas masyarakat Desa Tepal, Sumbawa. Inilah beranyam, salah satu tradisi khas wanita-wanita dari salah satu wilayah di Nusa Tenggara Barat.
Kebiasaan kaum wanita Desa Tepal dalam mengisi waktu senggang membuahkan hasil kerajinan tikar yang sangat indah untuk dilihat. Anyaman terbuat dari daun pandan yang telah melalui proses penjemuran dirangkai menjadi satu sehingga menghasilkan sebuah tikar.
Beranyam biasanya dilakukan kaum wanita di desa ini saat musim penghujan datang. Perkebunan dan persawahan yang telah dikelola saat musim semi membuat kegiatan menjadi lebih sedikit. Karenanya, kaum wanita mengisi waktu luang dengan beranyam.
Tikar yang telah jadi biasanya digunakan masyarakat untuk alas tidur atau menjadi penghias rumah mereka. Pada acara-acara tertentu, tikar yang mempunyai motif garis-garis ini digunakan sebagai alas duduk para tamu.

B. Seni Tari

1)    TARI NGURI
Tari nguri merupakan tari kreasi baru yang bertemakan penyambutan dan persembahan.Tari ini pada mulanya diilhami oleh suasana kehidupan seputar istana sumbawa, ketika raja ditimpa duka beruntun, maka beberapa wanita dating menghadap dengan tujuan menghibur, melahirkan ucapan yang lemah lembut (menyentu), istilah daerahnya disebut ''Kuri'',sembari mempersembakan sesuatu yang mengurangi kedukaan sang raja.
Pada dewasa ini tari nguri telah dihayati masyarakat pendukungnya.Sesuai tuntutan perkembangan zaman maka tari ini semakin membuka jendela wawasannya, sebagai tari penyambutan dalam menerima kunjungan kerja tamu terpandang dari pusat.
Nampak jelas dalam gerak tari ini tercermin gerak tanak,redat,linting,sere,basalunte dan lain-lain yang merupakanTari Sumbawa.

2)  TARI PASAJI
Tari Pasaji dengan gerakan nyema (persembahan) yang penuh santun, para gadis terampil ini mempersiapkan pasaji, yaitu persembahan makanan yang sudah dimasak kepada suoltan Sumbawa. Mereka dengan gerakan-gerakan dasar tari sumbawa juga memperlihatkan bagaimana tatacara mempersiapkan pasaji, menunjukan hasil karyanya kepada sultan, tatacara meletakan pasaji dan menyerahkannya.Gerakan nyema (sembah) menjadi bagian penting dalam tarian ini. Hampir setiap perpindahan gerak diawali dan diakhiri dengan nyema.
Tarian ini sangat dikenal oleh masyarakat dikecamatan Alas.Tari pasaji dapat dipertunjukan dimana saja dan kapan saja sebagai hiburan bagi masyarakat dengan lama pertunjukan sekitar 15 menit.

3)   SENDRA TARI TANJUNG MENANGIS
Sendra tari ini diangkat dari cerita rakyat yang hidup diSumbawa.Cerita ini mengisakan bagaimana seorang putrid raja yang sakit, jatuh cinta pada seorang tabib (dukun tua) dari Ujung Pandang,Sulawesi Selatan yang bernama Zaenal Abidin yang telah menyembuhkan dia dari penyakitnya.Setelah diketahui bahwa sang dukun yang sengaja berpenampilan seperti orang tua ternyata seorang pemuda yang tampan.
Orang tua sang putri tidak rela anaknya kawin dengan dukun tersebut. Sang dukun diusir oleh Raja, dan lari ke laut untuk kembali kenegerinya. Sang dukun yang adalah seorang pemuda tampan, sampailah di sebuah tanjung. Sesampainya di tanjung tersebut, sang pemuda sudah naik perahu, tinggallah seorang putri seorang diri di tanjung tersebut merenungi nasibnya karena kasih tak sampai.
Diatas perahu Zaenal Abidin, pemuda sakti menembang lawas :
Kumenong si sengo sia intan e
Leng poto tanjung menangis
Kupendi onang kukeme.
Larinya sang pemuda tampan itu akibat fitnahan hulubalang raja yang tak ingin melihat kedua insan itu hidup bahagia lahir bathin.Sendra tari ini dapat dipentaskan di panggung terbuka atau di arena.

4)    TARI RABINETER
Tari rabinter merupakan tari kreasi baru. Mencerminkan suatu rangkaian kegiatan penyelenggaraan upacara adat seperti gunting bulu, khitan, tama lamong, perkawinan dan lain-lain.Upacara rainter adalah manipestasi rasa pengakuan, rasa pesona terhadap Alhaq.Perpaduan antara unsur budaya local dan magis akhirnya berkembang menjadi tradisi yang hingga kini tetap mengakar dalam hidup dan kehidupan tau samawa.Tari rabinter memperagakan gerak-gerak hidup penuh misteri katakanlah ini suatu praktek pengobatan tradisional yang sangat sugesti.Hal ini merupakan upaya pemantapan semangat dalam rangka membentuk manusia Indonesia (tau samawa) seutuhnya. Dalam tarian ini nampak dengan jelas lahir dan hadir gerakan-gerakan dasar tari Sumbawa.

5)    TARI BALA CUCUK
Tari bala cucuk merupakan tari kreasi baru, yang bersumber dari unsure - unsure gerak yang terdapat dalam tari daerah sumbawa.
Bala cucuk adalah kesatuan pasukan inti kerajaan Sumbawa untuk menghadapi Belanda yang ingin menanamkan kesatuannya dikerajaan Sumbawa. Pasukan inti ini beranggotakan orang - orang tangkas dan sakti. Latihan - latihan ketangkasan sering dilaksanakan dengan maksud agar pada saat menghadapi musuh dengan kobaran semangat yang membaja, berani, mantap dalam sikap perkasa menentang musuh.
Kesaktian dan ketangkasan pasukan bala cucuk diperagakan kembali lewat tari dalam bentuk ngumang, sepakraga, bajola, kuntao / pencak silat dan kelahiran memakai "pecunang" ( pelor emas yang sakti).

6)    TARI AWI LAMPO
 Awi lampo ( kain pengantin), garis besarnya memvisualisasikan gerakan betapa kedua pengantin mengenakan / memakai awi lompo pada saat akan dimandikan sebelum naik pelaminan. Fungsi sang dukun memegang peranan penting dalam menyelaraskan hubungan cinta mereka. Usai duduk basai dan segera memasuki cinta mereka, melalui malam pertama yang asyik masyhuk, maka pagi harinya kedua pengantin dimandikan dengan air bauran aneka bunga yang harum semerbak. Awi lompo ( kain pengantin ) membuktikan bahwa mereka ( terutama pengantin wanita ), memang pisiknya dalam keadaan suci murni.

7)    TARI DADARA BOTO
Tari dadara boto merupakan tari kreasi baru yang diramu dari gerakan dasar tari khas daerah Samawa. Tari ini mengungkapkan berbagai kegiatan terutama yang berhubungan dengan kerja tangan / ketrampilan kaum wanita.
Tema yang divisualisasikan sangat relevan dengan suasana pembangunan yang digalakkan pemerintah sekarang ini.


8)    TARI EMPAR SAMAWA
 Tari empar Samawa berarti suatu tameng / filter masyarakat Sumbawa dalam mengahdapi masuknya tata nilai baru yang bertentangan dengan pandangan hidup tau samawa. Perubahan dan perkembangan zaman membawa pengaruh pada tata nilai yang menjadi anutan pada masyarakat pendukungnya.
Hal ini tak dapat dihindari berpengaruh pula pada tata nilai yang menjadi anutan masyarakat sumbawa. Sebagai cermin sikap keterbukaan dengan dilandasi pertimbangan sikap yang bijaksana dan memadukan berbagai unsure tatanan terbaik dari proses akulturasi akan membawa masyarakat pada suatu harmoni, kebersamaan terbuka, ramah tamah, sigap dan penuh dinamika dalam menjalani kehidupan.
Tari empar samawa memvisualisasikan gerak dinamik mengikuti alur kehidupan serasi, harmonis dan berazaskan kekeluargaan, yang mengacu pada motto daerah Kabupaten Sumbawa, Sabalong Samalewa.

9)    TARI PAPANCAR
 Upaya mempercantik diri agar tampil lebih sempurna, digemari oleh setiap wanita sejak zaman lampau. Tradisi inipun dikenal pula oleh wanita - wanita samawa. Seperti adanya tradisi "rapancar" sebagai salah satu kelengkapan tata rias ( memerahkan kuku jari tangan)
Rapancar sering dilakukan oleh para gadis ataupun ibu - ibu terutama menjelang ramadhan, dan mejadi salah satu syarat wajib bagi setiap calon pengantin, disamping rapancar juga digunakan sebagai obat.
Bertolak dari tradisi inilah kemudian lahir tari rapancar sebagai tari kreasi baru. Tari ini diramu dengan gerak lunte, rempak sisik, ulat bejengkal, tanak linting sere, nyengal, bagintik dll. Gerak - gerik dimaksud bersumber dari gerak dasar tari Sumbawa.

10) TARI REDAD
 Redad merupakan tari tradisional yang pada penampilannya mengikuti penampilan musik tradisional ratib rebana ode, sebagai bagian yang tak terpisahkan. Biasa ditarikan kaum pria Sumbawa sambil menembang syair - syair hadrah dan dilakukan duduk bersyaf.
Melalui berbagai upaya dan pengelolaan dengan gerak dasar tari sumbawa serta pemanfaatan rebana sebagai property pendukungnya, lahirlah tari redad kreasi, olahan komposisinya yang ditata sedemikian rupa dihajatkan agar tari ini dapat menjadi sebuah pertunjukkan yang berdiri sendiri dari ratib rebana ode. Musik pengiring sudah ditata untuk menunjang dinamika tari.

11)  TARI SAKEDE
 Tampi, ternyata memiliki fungsi fungsi ganda dalam kehidupan, termasuk kehidupan suku bangsa samawa, sebagaimana tampak dalam kebiasaan sehari - hari, terutama dalam proses mengolah padi menjadi beras, seperti barangin, nepi, sakede, barerok, basaresi, badidik dan lain - lain. Disamping fungsi lain sebagai wadah junjungan ( sunggian ), alas makanan dll.
Dari beragam fungsi tampi inilah lahir tari sakede : ( sakede ; proses memisahkan beras dari gabah ) yang diramu denga gerak dan gaya tari samawa seperti : lunte, jempit, gero polka, bakaliung, basarenjo, sere dll sehingga tari kreasi baru sakede ini lebih dinamis.
Rias dan busana telah digarap sedemikian rupa tanpa meninggalkan prinsip dasar rias dan busana Sumbawa.


12) TARI TAMA KENGKAM
 Tama kengkam adalah sebuah tari sumbawa garapan baru yang mengetengahkan sisi lain dari bagaian adat perkawinan zaman lampau. Berangkat dari kebiasaan yang mewarnai kehidupan suku SAMAWA pada zaman silam itu, dimana orang tua sangat berperan untuk menentukan calon suami bagi putrinya. Alasan dari pihak orang tua, mereka takut anak gadisnya salah pilih dan kawin selarian, dimana kawin selarian ini dianggap melanggar adat dan tercela ( merari nan ila ).
Tama kengkam berarti masuk pengitan. Dalam fase tama kengkam ini ada upaya mendewasakan kehidupan, dimana cintapun dating kemudian melalui proses yang cukup lama.

13) TARI ARIS TANEWANG
 "Aris Tanewang" berarti arus yang menggelora merupakan gambaran sikap pemuda pemudi pesisir dalam semangat hidup yang bergejolak untuk mencapai masa depan yang lebih cerah.
Tari ini adalah garapan baru yang diramu berdasarkan gerak dasar tari sumbawa, seperti tanak linting sere, lunte, rempak sisik, ngumang dll dan cendrung sebagai tari pergaulan.

14) TARI MATA RAME
 Tari ini mengedepankan atau menvisualisasikan suasana gotong royong muda mudi disaat menuai padi disawah. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meninggalkan gairah kerja sehingga kelelahan fisik sirna.


15) TARI NGUMANG RAME
 Sembari mengacung tangan keatas tempik sorak beberapa pemuda remaja suatu pernyataan kegirangan untuk memulai suatu kerja gotong royong yang bersemi di hati penduduk pedesaan.
Pernyataan semangat yang meluap - luap ini kita jumpai pula dalam permainan rakyat yang diahayati masyarakat pendukungnya. Melakukan kontak social yang berazaskan kekeluargaan ini adalah cirri khas masyarakat agraris. Kemarin, kini dan esok akan membahana dalam hati mereka yang cinta damai.
Tari ngumang rame milik remaja yang sangat intent dengan dunia remaja kini dan nanti.


16) DRAMA TARI LALU DIA-LALA JINES
 Drama tari Lalu dia-lala Jines diangakat dari cerita rakyat sumbawa yang hingga kini masih dihayati masyarakat pendukungnya terutama penduduk sumbawa barat ( Alas, sateluk, Seran, Taliwang ). Drama ini melukiskan kisah - kisah penuh romantik antara pemuda tampan lalu dia dari Alas dengan gadis molek Lala jines dari seran sateluk. Cinta mengatasi segala - galanya. Orang tua lala jines telah menerima pinangan Ran Pengantan seorang duda dari garis bapak yang selalu membusungkan dada karena tubuhnya mengalir darah bangsawan, yang melahirkan egosistis dan feodalistis.


17) DRAMA TARI DADARA PITU
 Anak janda papa ina bangkal ; bernama Lepang Ijo. Anak satu - satunya itu merupakan tumpuan kasih saying bundanya. Suatu hari Lepang Ijo sempat menyaksikan tujuh dadara molek ( darara pitu ), putrid raja sedang mandi ditelaga bening airnya. Si Lepang Ijo jatuh hati pada dadara bungsu ( Ade Upu ). Atas desakan Lepang ijo akhirnya sang ibu memberanikan diri meminang putrid raja itu. Setelah mengalami proses pinangan yang cukup menegangkan akhirnya pinangan itu diterima Raja. Raja dan permaisurinya mengikuti keinginan putrinya.
Rupanya nasib telah ditakdirkan Tuhan baginya bersuamikan seekor katak hijau. Tentu saja saudara -saudaranya membenci atas perlakuan adiknya yang menyimpang dari adat kebiasaan keraton itu. Dalam perjalanan hidupnya duri -duri derita menusuk telapak jiwanya. Tuhanpun mengangkatnya harkat dan derajat manusia sabar, tabah menghadapi cobaan dan tantangan hidup. Untuk mencari warna hidup yang baru akhirnya Lepang Ijo hijrah ketanah seberang atas seruan suara gaib yang menggugah perasaannya. Setelah cukup lama pasrah dengan syarat berdoa padaNya, akhirnya ia menjelma manusia sakti, penuh wibawa, atas kenyataan ini ia digelari : Datu Were Ranggo.
Sifat serakah ( dengki, dendam, iri ) saudara Ade upu menjadi sirna berkat keluhuran budinya.
Tertulis dalam lawas :
Ada intanku sakodeng
Kusangisi kotak mesir
Ya timal umak rampek ban
Balas dendam bukanlah penyelesaian yang dapat menentramkan keadaan yang diliputi hidup. Kisah ini ( farabel ) merupakan cermin jiwa jaman lampau dengan
latar belakang social budayanya.

18) TARI KOSOK KANCING
 Tari ini menceritakan mengambil air untuk upacara perkawinan. Air tersebut akan dipergunakan untuk campuran bedak dan air tersebut harus diambil dari Peruma ero ( Sumber ). Pada waktu upacara mengambil air tiba, maka disiapkanlah peralatan sebagai berikut : kosok - kancing setepek lontar, dila ( dibuat dari lilin lebah madu ), yang diletakkan diatas tempurung kelapa, kemudian dimasukkan dalam pego ( bokor ) yang telah diisi dengan betek ( beras ketan yang digoreng tanpa minyak ), loto kuning ( beras kuning ), sebuah geleta ( kendi ) tempat air.
Setelah semua peralatan lengkap, maka berangkatlah rombongan tersebut yang terdiri dari perempuan - perempuan ke parema ero, dengan dikawal oleh seorang laki - laku yang membawa tear ( tombak ). Laki - laki ini bertugas sebagai penjaga keselematan rombongan.
Tari diakhiri dengan selesainya rombongan membawa air, pulang kerumah penganten perempuan.

C. Seni Musik

1)     Gendang Baleq
Gendang Baleq ini adalah alat musik yang berasal dari suku sasak,gendang baleq ini mempunyai ukuran yang lebih besar berbeda dari ukuran gendang yang digunakan dalam cabang seni tari biasanya. Pada setiap ujungnya gendang baleq ini mempunyai dua membran,gendang baleq ini bisa kita gendong apabila ingin memainkannya dan dipukul dengan menggunakan alat khusus untuk memukul gendang baleq ini.

2)    Serunai Pareret
Alat musik serunai pareret ini merupakan alat musik yang menghasilkan nada yang melodis pada saat ditiup,alat musik ini sejenis dengan alat musik terompet atau contoh budaya nasional Indonesia. Serunai Pareret mempunyai 7 lubang nada,tetapi ada juga yang jumlah nya berbeda-bedan atau berfariatif.
Di dalam buadaya Lombok Barat khususnya dalam kultur Hindu alat musik ini sangat terkenal.Tetapi di Bali sudah jarang sekali ditemukan jenis alat musik ini.Pada acara keagamaan agama Hindu alat musik ini sering dimainkan,dan ada juga peraturannya untuk memainkan alat musik ini boleh atau tidaknya
3)     Satong Srek
Alat musik ini termasuk dalam jenis alat musik perkusi,alat musik ini dibuat dari batang bambu dan terdapat lempengan seng pada bagian atasnya.Batang bambu yang kering dilubangi sebagian yang berfungsi sebagai resonator,dan pada lempengan seng diberi lubang kecil-kecil agar bagian atasnya kasar.Cara memainkan alat musik ini yaitu dengan dipukul,alat musik ini biasanya digunakan sebagai pengiring dalam tarian badede,syier male,bulan kasandung,ngumang rame dan nguri.





4)    Genggong
Jenis alat musik genggong ini yaitu sejenis dengan harpa mulut,saat ditiup dan talinya digerakkan akan menghasilkan suara.Kita bisa menemukan alat musik ini disetiap budaya suku yang ada di Nusantara. Genggong ini terbagi menjadi dua yaitu genggong lanang dan genggong wadah. Dalam membuat alat musik ini para masyarakat Hindu mempercayai sebelum membuat alat musik ini terlebih dahulu harus menyiapkan sesaji dan dilakukan pada hari Jumat.
5)    Gula Gending
Keunikan dari alat musik gula gending ini yaitu pada zaman dahulu masyarakat suku sasau pada saat sedang berjualan arum manis,para penjual tersebut akan membunyikan wadah nya dan akan menghasilkan musik.Cara memainkan alat musik ini yaitu dengan cara dipukul,suara yang dikeluarkan dari alat musik gula gending ini akan menjadi daya tarik bagi para anak-anak.





6)    Cungkling atau Palompong
Cara memainkan alat musik ini dengan cara dipukul dan alat pemukulnya terbuat dari kayu,alat musik ini terbuat dari bilah-bilah kayu yang kemudian disusun di kerangka kayu.Alat musik ini pada zaman dahulu digunakan sebagai pengusir rasa sepi disaat sedang menunggu padi agar padi tidak dimakan hama.Pada saat sekarang alat musik cungkling ini digunakan untuk pengiring untuk orkestra Gong Genang.

7) Sarone
Sarone adalah alat musik yang dibuat dari daun lontar dan bambu. Alat musik sarone ini sejenis dengan alat musik clarinet.Fungsi dari daun lontar yaitu sebagai pengeras suara,dan bamboo berfungsi sebagi tangkai dan tempat lubang nada.Jumlah dari lubang nada yaitu berjumlah 6 lubang dan dengan 1 lubang pada arah berlawanan dan lubang lain sebagi corong. Oleh masyarakt sumba alat musik sarone ini dipercayai bisa mengusir roh halus dan sebagai pengobatan alternatife. Sebelum memulai memainkan alat musik ini biasanya dibakarkan kemenyan dihadapan orang yang akan disembuhkan.








8)    Drudiana
Bentuk dari alat musik ini tidak jauh berbeda dengan garpu tala,bentuk dari alat musik ini berbentuk seperti huruf Y dan berbentuk seperti garpu.Apabila kita hentakkan maka pada frekuensi tertentu akan menghasilkan resonansi.

No comments:

Post a Comment